HomeProsthodonsiaSurvey Pada Model Bergigi
Introduction
Sebelum era tahun 1900an, penentuan desain gigi tiruan dilakukan dengan metode observasi visual pada model studi dan pembuatan protesa berpanduan pada hasil pengamatan tersebut.
- Tahun 1918, mulai dikenalkan metode penentuan desain gigi tiruan yang lebih akurat dan teruji secara ilmiah yaitu metode Survey menggunakan alat Dental Surveyor
TERMINOLOGY
Survey
“the procedure of locating and delineating the contour and position of the abutment teeth and associated structures before designing a removable partial denture”
Surveying
“an analysis and comparison of the prominence of intraoral contours associated with the fabrication of a dental prosthesis” (GPT, 2005)
Survey
adalah prosedur penentuan lokasi dan outline dari kontur terbesar gigi, posisi geligi penyangga dan jaringan sekitarnya pada model rahang yang dilakukan sebelum membuat desain gigi tiruan.
Survey dilakukan menggunakan Dental Surveyor
Dental Surveyor
“a paralleling instrument used in construction of a dental prosthesis to locate and delineate the contours and relative positions of abutment teeth and associated structures” (GPT, 2005)
- Dental Surveyor adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menentukan kesejajaran relatif pada dua atau lebih permukaan gigi atau bagianbagian lain dari model rahang bergigi (Mc Cracken; 2005).
- Alat ini membantu menentukan kontur dan posisi gigi penyangga serta struktur penyangga yang terlibat dalam pembuatan gigi tiruan.
TUJUAN SURVEY
- Menentukan arah pasang (path of insertion) dan arah lepas (path of withdrawal) gigi tiruan yang paling mudah.
- Mengidentifikasi area undercut retentive atau kontur terbesar gigi penyangga yang digunakan untuk retensi gigi tiruan (penentuan desain klamer)
- Mengevaluasi adanya undercut undesirable/ interferences pada jaringan lunak yang dapat mempengaruhi arah pemasangan, retensi dan stabilitas gigi tiruan(rencana tx dengan bedah preprostetik atau pemilihan arah pemasangan lain)
- Mengidentifikasi kesejajaran permukaan proksimal gigi penyangga yang berpotensi menjadi guiding planes untuk arah pasang dan lepas gigi tiruan.
- Mengevaluasi estetik pasien dengan cara menentukan arah pasang yang terbaik untuk estetik pasien.
- Membantu menentukan macam restorasi atau modifikasi/konturing pada gigi penyangga bila diperlukan.
KAPAN DILAKUKAN SURVEY ?
- Survey pendahuluan dilakukan pada model studi.
- Survey akhir dilakukan pada model kerja.
MACAM METODE SURVEY
- Survey menggunakan Paralellometer
- Optical Surveying menggunakan berkas cahaya (light beams)
MACAM DENTAL SURVEYOR
Surveyor Elektronik
Surveyor Mekanik
Ney surveyor
Jelenko surveyor
Williams surveyor
PERBEDAAN NEY DAN JELENKO SURVEYOR
Jelenko: lebih bebas pergerakan
- Prinsip kerja Jelenko surveyor sama dengan Ney surveyor kecuali ketika baut pada bagian puncak lengan vertikal Jelenko surveyor dikendorkan, lengan horisontalnya akan bergerak bebas.
- Menurut Dr. Noble Wills, gerakan tersebut untuk mengakomodasi lengan horisontal untuk bergerak bebas tanpa tergantung pada pergerakan horisontal model rahang.
- Akan tetapi, hal ini cukup membingungkan karena harus mengkoordinasi 2(dua) gerakan horisontal. Sehingga bila hanya menginginkan pergerakan horisontal model rahang, maka baut tersebut harus dieratkan dan lengan horisontal digunakan pada posisi terfiksasi.
- Perbedaan lainnya yaitu lengan vertikal Ney surveyor ditahan dengan mengandalkan friksi dari penahan. Dalam penahan tersebut, lengan dapat digerakkan ke atas dan kebawah tetapi tetap berada di posisi vertikal hingga lengan digerakkan kembali.
- Lengan dapat difiksasi dalam posisi vertikal apapun dengan mengeratkan bautnya. Sedangkan pada lengan vertikal Jelenko surveyor terdapat pegas yang melekat dan akan lembali ke posisi awal bila dilepas. Sehingga ketika digunakan harus ditekan ke bawah dan ditahan melawan tegangan pegas.
DENTAL SURVEYOR (Williams)
OPTICAL SURVEY
- Model rahang disurvey menggunakan berkas cahaya (light beams) sejajaryang dihasilkan dari bohlam lampu dan lensa kondenser yang ditempatkandalam kotak tertutup. Kesejajaran berkas cahaya sama dengan posisi rodvertikal di surveyor mekanik.
- Proses survey dilakukan di ruangan gelap untuk didapatkan hasil garis survey yaitubatas dari zona terang dan gelap (bayangan).
- Untuk mendapatkan arah pasang, meja survey ditiltingkan sehingga undercut dangaris survey dapat diamati tanpa menandai model dengan carbon marker.
- Setelah didapatkan posisi arah pasang yang diinginkan, meja survey dikunci dan garissurvey ditandai menggunakan pensil.
PRINSIP KERJA DENTAL SURVEYOR
- diibaratkan dengan seberkas cahaya yang kuat dan sejajar menerangi sebuah model rahang secara tegak lurus dari atas, maka bagian yang menjadi bayangan adalah area undercut.
- Apabila posisi model rahang dirubah maka lokasi bayangan dengan sendirinya akan berubah pula. Batas dimana bayangan mulai nampak dan dimana cahaya terhenti merupakan daerah pertemuan dari garis kontur terbesar gigi atau jaringan yang sedang disurvey.
- Garis tersebut digambar pada permukaan model dan disebut garis survey (survey line; guide line; height of contour).
KOMPONEN NEY DENTAL SURVEYOR
SURVEYOR PLATFORM
bagian dasar yang datar dan horisontal yangberfungsi sebagai landasan untuk memudahkan pergerakan meja surveyor
SURVEYOR TABLE
tempat dudukan model rahang bergigi
VERTICAL COLUMN
tiang yang tegak lurus dengan penyangga lengan horisontal surveyor yang fungsinya menyangga lengan horisontal dan lengan surveyor.
HORIZONTAL COLUMN/ARM
tiang yang memanjang secara horisontal daripuncak tiang vertikal, dimana pada ujung bebasnya menyangga lengan vertikal/surveyor arm.
VERTICAL SPINDLE/SURVEYOR ARM
lengan vertikal yang sejajar dengan tiang vertikal dan pada ujungnya terdapat mandrel untuk melekatkan asesoris surveyor.
DENTAL SURVEYOR TOOLS
ANALYZING ROD
Terbuat dari batang logam berbentuk silinder
Fungsi
- menganalisa kesejajaran dari dua atau lebih permukaan gigi pada model rahang; mengidentifikasi undercut retentif atau height of contours pada gigi penyangga dan jaringan lunak, tanpa memberikan tanda pada model rahang.
CARBON/GRAPHITE MARKER
Fungsi
Digunakan untuk menandai kontur terbesar pada permukaan gigi dan jaringan lunak.
Pemakaian
Ketika melakukan survey pada gigi, ujung marker harus berada pada margin gingiva sehingga badan marker yang bergerak menandai garis survey.
Penandaan garis survey yang salah terjadi bila penempatan ujung marker salah. Jika saat membuat desain GTSL berpanduan pada garis survey yang salah maka posisi komponen GTSL (terutama klamer) akan tidak sesuai
UNDERCUT GAUGES
Fungsi
digunakan untuk mengukur kedalaman undercut secara horisontal dan posisi ujung lengan retentif klamer sehingga dapat diperkirakan banyaknyaenamel gigi yang harus diambil tanpa mengekspos dentin.
Ukuran standart undercut gauges menurut
Stewart
0.01 inch; 0.015 inch; 0.02 inch
McCracken
0.01 inch ; 0.02 inch dan 0.03 inch atau setara dengan 0.25 mm, 0.50 mm & 0.75 mm
Macam
Simple undercut gauges
Penggunaan
Penggunaannya dengan mengatur posisi vertikal gauge hingga kepala dan batang gauge berkontak dengan model pada posisi dimana kedalaman undercut dapat diidentifikasi dan diukur.
Pemakaian kedalaman undercut tiap jenis klamerberbeda, tergantung dari panjang lengan klamer danterkait dengan kelenturan klamer tersebut.
(Video) Scalloped Faux tatoes – Au Gratin Potatoes Replacement – Low Carb Keto Side Dish
Dial undercut gauges
Electronic undercut gauges
WAX TRIMMER/TRIMMING KNIFE
- Fungsi
memodifikasi malam yang ditambahkan pada area undercut yang tidak diinginkan di model kerja agar permukaan yang dimodifikasi tersebut sejajar dengan arah pasang.
membuat permukaan panduan pada model malam restorasi mahkota pada gigi penyangga. Setelah dilakukan modifikasi undercut, lalu dibuat modelduplikasi yang nantinya akan digunakan untuk pembuatan gigi tiruan.
Jika modifikasi undercut perlu dilakukan pada model yang tidakdirencanakan untuk diduplikasi, maka digunakan materialsemen zinc phosphate karena lebih tahan saat dilakukanprosedur boiling out atau buang malam. Undercut dimodifikasidengan surveyor ketika semen belum sepenuhnya mengeras.
- Fungsi
Prinsip Survey
HEIGHT OF CONTOUR
Definisi
- Kennedy
- height of contour (crest of curvature) adalah lengkung terbesar atau kecembungan terbesar (convex or bulge) pada mahkota gigi yang terlihat dari sudut pandang/ sisi tertentu, berada paling jauh dari garis sumbu akar (root axis line).
- height of contour pada permukaan fasial atau lingual mahkota gigi adalah permukaan dimana bagian yang paling cembung akan dilewati garis imajiner (tangent line) yang sejajar dengan garis sumbu akar.
- De Van (1935)
Non Undercut Area = Suprabulge
Undercut area = Infrabulge
Area undercut terbentuk jikadasar suatu obyek lebih kecildibandingkan bagian atasnya
- Kennedy
Area (Suprabulge, infrabulge)
diatas HOC (Suprabulge)
Area di atas height of contour mendekati permukaan oklusal gigi merupakan area suprabulge dimana seluruh komponen dari direct retainer yang rigid atau semi rigid diposisikan.
dibawah HOC (Infrabulge)
Area di bawah height of contour mendekati margin gingiva merupakan undercut dan disebut area infrabulge dimana lengan retentif direct retainers diposisikan, karena lengan tersebut dapat bergerak fleksibel melewati height of contour.
Posisi
Posisi height of contour dapat berubah ketika model rahang diposisikan miring (tilting).
Bila diamati dari sisi proksimal maka height of contour permukaan fasial gigi anterior dan posterior berada pada 1/3 servikal gigi.
Sedangkan untuk height of contour permukaan lingual gigi anterior dan posterior dibedakan menjadi :
- gigi anterior pada cingulum, yang berada di 1/3 servikal gigi.
- gigi posterior terletak di 1/3 tengah mahkota gigi.
Kegunaan
Membentuk kontak area pada permukaan mesial dan distal gigi → proximal contact area
Melindungi gingiva di sekitar gigi
Area non-undercut selalu berada di atas garis survey untuk mengakomodasi rest oklusal dan bagian rigid dari klamer
MACAM UNDERCUT
Undercut retentif (desirable/favorable)
merupakan undercut yang dapat dimanfaatkan sebagai retensi gigi tiruan.
Undercut yang tidak diinginkan (undesirable/ unfavorable)
merupakan undercut yang kurang bermanfaat untuk retensi dan dapat menghambat arah pemasangan gigi tiruan
GARIS SURVEY
Definisi
Area undercut selalu berada di bawah garis survey untuk mengakomodasi lengan klamer retentif yang fleksibel.
David Watt:
suatu garis yang digambar mengelilingi kontur terbesar permukaan gigi, yang terkait dengan arah pemasangan dan pelepasan gigi tiruan.
Garis survey pada model studi GTSL ditandai pada seluruh permukaan vertikal gigi penyangga dengan menggunakan carbon marker .
KEGUNAAN
berdasar permukaan:
Fasial dan lingual
- pemilihan klamer/clasp dan
- perencanaan modifikasi anatomi gigi (rekonturing) yang sesuai dengan klamer/clasp tersebut.
Proksimal
mendesain konektor minor.
Pada gigi non-penyangga yang terlibat dalam GTSL
memilih dan mendesain konektor mayor dan konektor minor GTSL.
permukaan tonjolan tulang dan jaringan lunak di area penyangga gigi tiruan
- pemilihan, penentuan lokasi dan desain konektor mayor dan minor, bar clasp approach arms dan
- merencanakan tindakan bedah preprostetik untuk modifikasi kontur jaringan keras/lunak agar adaptasi dengan GT menjadi lebih baik.
KLASIFIKASI GARIS SURVEY
Blatterfein (1969)
Garis pada zona Zona
2 bagian dibagi dengan garis vertikal yang searah sumbu panjang gigi (perpendicular/tegak lurus)
Near Zone
garis pada permukaan gigi yang mendekati saddle.
Far Zone
garis pada permukaan gigi yang menjauhi saddle.
High Survey Line/ Atypical B
Definisi
Near zone dan Far zone berada sejajar dan mendekati permukaan oklusal gigi, karena bentuk abnormal anatomi gigi (permukaan oklusal lebih besar dibandingkan CEJ).
Pada permukaan
Banyak didapatkan pada permukaan lingual gigi RB dan permukaan bukal gigi RA yang tilting.
Indikasi
wrought wire clasp,
occlusally approaching clasp Ney class 3.
Umumnya jika pada gigi tersebut di sisi yang berlawanan terdapat low survey line maka menggunakan Ney Back Action lasp, Reverse Back Action Clasp, Ring clasp
Medium Survey Line/Typical
Definisi
berada di permukaan bukal dan atau lingual gigi.
- Near zone : jaraknya seimbang antara permukaan oklusal dan margin gingiva.
- Far zone : mendekati margin gingiva.
Indikasi
- Occlusally approaching clasp terbuat dari cobalt chromium, cast gold atau wrought wiregold cast agar bracing baik.
- Gingivally Approaching ClaspPanjang bar tergantung pada kebutuhan resiliensi lengan klamer. Bila undercut besar maka dibutuhkan resiliensi dan panjang bar ditambah. Karena seringkali undercut yang besar dimanfaatkan agar penempatanujung klamer dapat di dekat margin gingiva, yang berakibat resiliensinya bertambah dan berkurangnya efek bracing maka kompesasinya adalahmenambah panjang bar.
Low Survey Line/Atypical C
Definisi
Berada sejajar dengan permukaan oklusal tetapi mendekati margin gingiva di permukaan bukal atau lingual.
- Seringkali ditemukan pada gigi yang tilting dimana sisi gigi yang berlawanan terdapat high survey line sehingga terbentuk penandaan akibat dari inklinasi gigi tersebut, juga pada gigi yang anatominyakonus.
(Video) 5 - Method 2 Bi-polar Survey of RevetmentsPermasalahan dan solusi
- Low survey line pada sisi bukal gigi didapatkan karena gigi tilting ke arah lingual sehingga pada sisi lingual terdapat high survey line .
- Solusi : menggunakan ring clasp karena bagian bracing klamer pada sisi bukal gigi dan bagian retentifnya pada sisi lingual gigi
Lengan bracing
Lengan resiprokal dari occlusally approaching clasp
Bila gigi penyangga tilting, wrought wire claspdiletakkan pada sisi berlawanan
Alternatif lain untuk menambah retensi
Memanfaatkan undercut pada sisi proksimal near zone gigi penyangga.
Menggunakan extended claps arms, yang diletakkan di atas garis survey pada gigi pertama dan melewati undercut gigi di sebelahnya. Klamer ini memiliki efek splinting dan mampumendistribusikan beban lateral secara merata pada kedua gigipenyangga.
Merekonturing mahkota untuk mendapatkan kontur yang ideal.
Diagonal Survey Line/Atypical A
Definisi
- pada permukaan labial gigi Caninus dan bukal gigi Premolar
- Near zone : mendekati permukaan oklusal.
- Far zone : mendekati margin gingiva
Indikasi
Gingivally approaching claspmenggunakan L atau T bar clasp karena estetik baik.
Diagonal Survey Line
- Occlusally approaching clasp dengan ketentuan sebagai berikut :
Reverse circlet clasp
- komponen rigid lengan klamer yang bermula dari near zone menuju far zone di atas garis survey, dibelokkan kembali ke undercut pada near zone agar retentif.
- Kelemahannya tidak dapat diletakkan pada mahkota klinis pendek karenakekurangan tempat dan ketika pasien tersenyum akan terlihat lengan klamer ganda sehingga mengganggu estetik.
C clasp
memanfaatkan lengan klamer yangmengelilingi ketiga permukaan gigi dengan bermula dari sisi permukaan gigi yang berlawanan(dengan permukaan diagonal survey line) menuju embrasure dan melewati far zone ke arah nearzone.
Ring clasp/ U Shaped bar clasp
Apabila garis survey yang didapatadalah kombinasi dari diagonal danhigh survey line maka digunakanring clasp atau U shaped bar clasp.reverse circlet clasp
- Occlusally approaching clasp dengan ketentuan sebagai berikut :
Ney
garis survey di permukaan fasial dan lingual gigi penyangga GTSl terbagi menjadi
RETENTIVE SURVEY LINES
Definisi
berada pada permukaan gigi yang akan diletakkan direct retainer clasp arm.
Klasifikasi
Klasifikasinya berdasarkan bentuk pada rongga edentulous atau asal dari lengan retentif klamer maka terbagi menjadi 3 (tiga) kelas.
Penggunan
RECIPROCAL SURVEY LINES
Definisi
- berada pada permukaan gigi yang berlawanan dengan retentive survey lines dimana komponen resiprokal akan diletakkan.
Definisi 2
- Merupakan garis kontur gigi yang terdapat pada permukaan gigi yang berlawanan dengan retentive survey line.
- Berupa garis atau area permukaan gigi yang sejajar dengan arah pasang dan lepas GTSL.
- Area permukaan gigi yang sejajar dengan arah pasang dan lepas GTSL disebut GUIDING SURFACES atau GUIDING PLANES.
IDEAL RECIPROCAL SURVEY LINES
- Jika permukaan gigi sejajardengan arah pasang dan lepasGTSL
- Garis survey berada diketinggian occlusal/incisalgingival yang sama dengan retentive survey line dan undercut
Penggunaan
Bentuk dan lokasi dari reciprocal survey line menentukan macam komponen resiprokal yang akan digunakan.
Jika reciprocal survey line merupakan guiding plane yang terletak di ketinggian vertikal yang sama dengan undercut retentif gigi penyangga
maka clasp arm, lempeng/plate atau konektor minor dapat digunakan sebagai komponen resiprokal.
Jika reciprocal survey line berupa guiding plane yang terletak lebih ke oklusal/insisal dari level undercut retentif pada gigi penyangga
maka lempeng/plate atau konektor minor harus digunakan sebagai komponen resiprokal.
Jika reciprocal survey line hanya berupa garis
maka lempeng/plate atau konektor minor harus digunakan sebagai komponen resiprokal.
Garis survey pada tonjolan jaringan keras atau lunak mempengaruhi pemilihan dan lokasi konektor mayor, retentive clasp arms.
Retentive bar clasps merupakan kontraindikasi jika lengan klamer akan diletakkan di atas undercutjaringan lunak/keras.
Tori, eksostosis dan undercut pada alveolar ridges juga harus dipertimbangkan dalam memilih konektor mayor.
Penggunaan sistem klasifikasi garis survey akan memudahkandrg berkomunikasi denganteknisi lab dalam menentukangaris survey pada gigi penyangga.Drg dan teknisi lab akan salingberkomunikasi tentangklamer/clasps apa yang palingsesuai, kesesuaian kontur gigipenyangga untuk klamer/clasptersebut are to be used,
KETENTUAN GARIS SURVEY - Ney
Jika terdapat rongga edentulous di kedua sisi gigi penyangga
maka klasifikasi garis survey menggunakan rongga edentulous yang terpanjang yang akan direstorasi oleh GTSL.
Jika kedua ruang edentulous memiliki ukuran yang sama besar
maka klasifikasi garis survey menggunakan titik referensi awal lengan retentif klamer.
Jika tidak terdapat rongga edentulous,
klasifikasi garis survey menggunakan titik referensi awal lengan retentif klamer.
CLASS I
Definisi
Garis survey pada gigi yangbersebelahan dengan ronggaedentulous berada di daerahservikal gigi (rendah) dan padadaerah yang jauh dari ronggaedentulous berada mendekatipermukaan oklusal (tinggi).
- Undercut yang terdalam didapat pada permukaan gigi yang menjauhi rongga edentulous.
IDEAL CLASS I
bermula di batas 2/3 dan 1/3servikal permukaan gigi padaproximal line angle yangbersebelahan dengan ronggaedentulous, lalu melengkung ke1/3 servikal hingga ke bagiantengah mesiodistal gigi, lalu melengkung ke arah oklusal/insisal mencapai titik di2/3 proximal line angle sisi yangberlawanan.
RETENTIVE SURVEY LINES IDEAL CLASS I
Indikasi
untuk occlusally approaching clasp dengan 1/3 ujungnya berada pada undercut.
Variasi Ney #1 clasp
Utk gigi penyangga anterior dan premolar yang tilting dengan free end saddle sehingga didapatkan garis survey
- High di bukal, Low di lingual : Back Action
- High di lingual, Low di bukal : Reverse Back Action
Utk gigi penyangga Molar yang tilting (mesiolingual di M RB; mesiobukal di M RA), single standing RA yang tidak terdapat saddle di bagian posteriornya dan didapatkan garis survey :
- High pada bukal M RA dan lingual M RB
- Low di sisi lawannya digunakan Ring Clasp
CLASS II
Definisi
Garis survey pada gigi penyangga yang bersebelahan dengan rongga edentulous berada mendekati permukaan oklusal/insisal ( tinggi) dan mendekati margin gingiva(rendah) pada permukaan gigi yang jauh dari rongga edentulous.
Undercut yang terdalam didapat pada permukaan gigi yang bersebelahan dengan rongga edentulous
RETENTIVE SURVEY LINESIDEAL CLASS II
- bermula dari titik pada 2/3gigi di proximal line angleyang bersebelahan denganrongga edentulous,melengkung hingga 1/3servikal gigi, menuju bagiantengah mesiodistal gigi lalumelengkung ke arahoklusal/insisal hinggamencapai batas servikal dan2/3 gigi pada proximal lineangle sisi yang berlawanan.
CLASS III
Definisi
- Sejajar dengan permukaanoklusal .
- Umumnya berbentuk U (Ushaped), dari oklusal/insisal menuju ke gingiva atau cenderung datar.
- Undercut yang terdalam dapat ditemukan di bagian manapun pada gigi tersebut dan berada di bawah garis survey.
PENGGUNAAN GARIS SURVEY
- Garis survey pada permukaan fasial dan lingual gigi penyangga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan komponen retentive clasp arm dan reciprocal component of the clasp yang paling sesuai untuk gigi penyangga tersebut.
- Beberapa retentive clasp arms diindikasikan untuk digunakan pada masing-masing class dari retentivesurvey lines . Namun pada Class III retentive survey line, seringkali dirubah menjadi Class I atau Class II survey line untuk menyederhanakan pemilihan retentive clasp arm.
- RULE
Ujung retentif klamer harus didesain untuk diletakkan pada 1/3 gingival
(Video) 美國權威研究發現,牙齒多少竟和心血管疾病有如此關係,60歲後牙齒剩多少才健康,快看看你達標了嗎 。 #心血管疾病 #心血管疾病飲食Bila penahan berada pada ujung tiang, akan lebih mudah melepas tiang tersebut dibandingkan bila penahan berada di dekat dasar tiang.
Bentuk dan lokasi dari reciprocal survey linemenentukan macam komponen resiprokal yangakan digunakan. Jika reciprocal survey linemerupakan guiding plane yang terletak padaketinggian vertikal yang sama dengan undercutretentif pada gigi penyangga maka clasp arm,lempeng/plate atau konektor minor dapatdigunakan sebagai komponen resiprokal.PENGGUNAAN GARIS SURVEYReciprocal Survey LineJika reciprocal survey line berupa guiding planeyang terletak lebih ke oklusal/insisal dari levelundercut retentif pada gigi penyangga makalempeng/plate atau konektor minor harusdigunakan sebagai komponen resiprokal.Jika reciprocal survey line hanya berupa garis, makalempeng/plate atau konektor minor harusdigunakan sebagai komponen resiprokal.PENGGUNAAN GARIS SURVEYReciprocal Survey Line
Guiding Planes
Path of Placement and withdrawal
Determination of The Path of Insertion
Faktor Penentuan ARAH PASANG GIGI TIRUAN
- RETENTIVE UNDERCUTS
- INTERFERENCES/ UNDESIRABLE UNDERCUTS
- GUIDING PLANES
- ESTHETICS
- DESIGN OF THE PROSTHESES
Definisi
- adalah arah dimana restorasi/gigi tiruanbergerak dari titik kontak pertama komponen rigid gigi tiruan melekat pada gigi penyangga, menuju posisi akhir dimana basis gigi tiruandan sandaran cengkeram (rest) berkontakseluruhnya dengan jaringan penyangga.
PEMILIHAN ARAH PASANG
Arah pasang yang disukai adalah perpendicular terhadap bidang oklusal karena
pasien cenderung memasang GT nya menggunakan kekuatan kunyah
- Perlu arah pasang lain jika
- Jika terdapat Undercuts tetapi tidak efisien pada posisi Zero Tilt
- Jika displacement GTSL ditahan dengan kekuatan penahan yang minimal maka arah pasang yang lain harus ditentukan
- Perlu arah pasang lain jika
Tilting
Definisi
Tilting : memposisikan salah satu sisi model rahang lebih rendah dibandingkan sisi lainnya.
Fungsi
- Tilting pada model rahang saat survey dilakukan untuk menentukan sudut penempatan GTSL pada jaringan penyangga dan mengidentifikasi penyulitnya.
Arah pasang
Arah pasang akan selalu sejajar dengan lengan vertikal surveyor dan ditentukan oleh tilting/kemiringan model rahang pada meja surveyor.
Arah pasang dapat single atau multiple.
- single
- Satu arah pasang (single path of insertion) terjadi bila terdapat permukaan bidang gigi penyangga yang cukup untuk berkontak dengan gigi tiruan.
- Umumnya pada kasus bounded edentulous area.
- multiple
Arah pasang yang multipel (multiple paths of insertion) terjadi bila tidak memanfaatkan bidang bimbing (guiding planes) dan kondisi gigi penyangga nya tidak sejajar/divergen.
juga terjadi bila titik kontak antara basis/saddle gigi tiruan dan gigi penyangga dimanfaatkan untuk desain gigi tiruan ‘open’ saddle.
- single
Arah pasang (path of insertion)searah dengan arah lepas (path ofwithdrawal) akan tetapi arah pasang dapat selalu atau tidak selalu searah dengan path of displacement.
Dua arah pasang
- Pada desain gigi tiruan sectional atau terbagi menjadi 2 (dua) bagian, terdapat dua arah pasang seperti tampak digbr. berikut yang memperlihatkan dari sisi sagital, gigi tiruan untuk Kennedy Class IV (pada gbr, gigi penyangga tidak diperlihatkan)
rotational path of insertion.
Faktor mempengaruhi jumlah arah pasang
- ruang edentulous :
- (bounded saddle
- Bounded saddles hanya memiliki satu arah pasang Jika dalam satu rahang memiliki bounded saddles dan free-end saddles maka arah pasang ditentukan dari rongga modifikasinya.
- distal extension/free-end saddles)
- pada free-end saddles di kedua sisi rahang (Kennedy class 1) akan memiliki arah pasang yang multipel.
- Jika dalam satu rahang memiliki bounded saddles dan free-end saddles maka arah pasang ditentukan darirongga modifikasinya
- (bounded saddle
- Komponen GTSL
- konektor minor yang menggabungkan klamer pada konektor mayor.
- Konektor minor merupakan satu-satunya bagian GTSL yangberkontak dengan guiding planes pada gigi penyangga, sehingga saat GTSL dipasang dan dilepas dari rongga mulut, konektor minor harus selalu berkontak dengan guiding planes.
- Badan dan lengan klamer juga dapat mempengaruhi arah pasang gigi tiruan.
- konektor minor yang menggabungkan klamer pada konektor mayor.
- ruang edentulous :
VARIASI ARAH PASANG
PATH OF DISPLACEMENT
Definisi
Merupakan arah dimana gigi tiruan cenderung untuk terlepas saat berfungsi. Arah lepasnya bervariasi tetapi umumnya searah dengan beban oklusal
GUIDING PLANES/BIDANG BIMBING
Definisi
- Untuk mendapatkan satu arah pasang (single path of insertion) GTSL maka permukaan aksial gigi penyangga harus dipreparasi agar sejajar dengan arah pasang.
- Permukaan yang sejajar ini disebut guiding planes atau bidang bimbing.
Fungsi
- membatasi jumlah arah pasang
- menambah stabilitas gigi tiruan
- mencegah deformasi bentuk klamer akibat selama pemakaian gigi tiruan, lengan klamer berulang kali melewati kontur terbesar gigi penyangga.
Prosedur
Analisa Prosimal
- Guiding planes pada seluruh permukaan proksimal yang bersebelahan dengan area edentulous harus dibuat sejajar dengan arah pasang begitu juga dengan bagian gigi penyangga yang akan berkontak dengan komponen rigid GTSL untuk stabilisasi terhadapgerakan lateral.
Guiding planes dibuat bila komponen rigid GTSL akan berkontak dengan gigi penyangga.
Terutama untuk mengakomodasi komponen berikut :
- Proximal plates
- Bracing arms
- Bagian rigid dari retentive clasps
Konturing gigi penyangga dilakukan pada:
- Pada permukaan restorasi mahkota dimana komponen resiprokal dan stabilisasi akan diletakkan, juga dikontur untuk memastikan permukaan tersebut berada pada area non retentif di bawahpermukaan oklusal.
- permukaan restorasi mahkota yang berguna untuk retensi lengan klamer juga dikontur agar lengan retentif dapatdiletakkan di 1/3 mahkota (estetik baik).
- Umumnya, besar kedalaman undercut berkisar 0.01 hingga 0.02 inch (0.250 hingga 0.50 mm) atau kurang, telah mencukupi kebutuhan retentif klamer.
RETENTIVE UNDERCUTS
Undercut retentif harus terdapat pada gigi penyangga ketika model rahang berada pada posisi horisontal/zero tilting.
Karena kekuatan yang melepas gigi tiruan saat berfungsi, selalu arah tegak lurus dengan bidang oklusal.
Idealnya, gigi penyangga memiliki 0.01 inch undercut pada distobuccal atau mesiobuccal line angle dan pada 1/3 servikal mahkota gigi.
Setelah didapatkan undercut retentif pada horisontal tilting, dilakukan perubahan tilting model rahang untuk melihat jumlah undercut retentif pada gigi-gigi penyangga.
Pertimbangannya adalah lengan retentif dan resiprokal yang diletakkan pada 1/3 oklusal atau servikal gigi penyangga akan mempengaruhi estetik dan membantu mengurangi daya rotasi atau torque.
- Perlu diingat bahwa merubah tilting untuk merubah jumlahundercut pada satu gigi maka akan mempengaruhi undercut di gigigigi lainnya.
- Apabila tidak didapatkan undercut yang retentif maka dilakukanrekonturing dengan restorasi mahkota penuh (logam atau PFM).
Interferences
Jika tidak dihilangkan:
Bila interferences (unwanted undercuts) tidak dihilangkan maka akan menghambat arah pasang gigi tiruan
Undercut yang tidak diinginkan harus dihilangkan dengan membuat guiding planes atau melakukan block out
Hambatan arah pasang pada RA
Torus palatinus
- Adanya torus akan mengganggu penempatan konektor mayor sehingga desainnya harus dirubah agar tidak menghalangi torus tersebut.
- Bila tidak memungkinkan dilakukan relief maka dilakukan tindakan bedah preprostetik.
Eksostosis atau undercut pada bukal residual ridge posterior
umumnya dilakukan tindakan bedah preprostetik.
Gigi yang miring ke arah bukal atau labial.
- Bila terdapat pada satu sisi rahang maka model rahang disurvey dengan tilting yang menjauh dari gigi agar height of contour menjadi rendah untuk dapat meletakkan klamer di posisi yang hampir ideal.
- Bila terdapat pada kedua sisi rahang maka merubah tilting model rahang tidak akan membantu sehingga bila derajat kemiringan gigi tidak parah maka permukaan enamelnya dikontur.
- Namun bila derajat kemiringan gigi cukup besar maka dilakukanrestorasi mahkota untuk mendapatkan estetik yang optimal.
Estetik yang kurang baik akibat penempatan lengan klamer logam.
Posisi tilting meja survey dibuat agar garis survey berada sedekat mungkin dengan margin gingiva dan lengan klamerlogam tersembunyi sedemikian rupa tanpa mengganggu supportdan stabilitas gigi tiruan
- Penempatan anasir gigi pada posisi yang senatural mungkin.
- Jika gigi anterior yang hilang tidak segera digantikan maka seringkali ruang yang tersisa berkurang karena mesial drifting gigi sebelahnya.
- Sehingga saat dilakukan survey, perlu diperhitungkan estetik yang sesuai dengan arah pasang gigi tiruan.
- Penempatan anasir gigi pada posisi yang senatural mungkin.
Hambatan arah pasang pada RB
Jaringan keras atau lunak yang berada di lingual gigi penyangga
- dimana akan dilewati oleh konektor mayor (mis.lingual bar) saatinsersi gigi tiruan.
- Alternatifnya adalah dengan melakukan relief torus ataumenggunakan konektor non rigid, akan tetapi ketebalan barmenjadi berkurang dan berakibat pada kerusakan gigipenyangga.
Gigi yang miring ke lingual.
- Bila terjadi bilateral maka ruang yang tersedia untuk konektor mayor menjadi berkurang sehingga mempengaruhi besar ruanguntuk lidah.
- Solusinya adalah dengan menggunakan konektor mayor berupa labial bar sebagai pengganti lingual bar. Akan tetapi ketebalanlabial bar akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien danbibir bawah terkesan protrusi.
- Alternatif lainnya dengan mengkontur permukaan lingual gigi penyangga tersebut atau melakukan rekonturing dengan pembuatan mahkota penuh.
Tahapan Survey
Preliminary visual assessment of the study cast
Definisi
Merupakan pengamatan visual pada model sebelum dilakukan survey.
Cara
Caranya dengan memegang model ditangan dan mengamati dari atas model untuk observasi
- Bentuk dan susunan gigi
- Bentuk residual ridge
- Permasalahan pada model rahang
- Pertimbangan untuk mengubah arah tilting
Initial Survey
Memposisikan model rahang sejajar dengan bidang oklusal → horisontal atau zero tilting
Meletakkan analyzing rod pada permukaan aksial gigi penyangga dengan ujung batang setinggi free gingival margin.
Mengamati adanya undercut retentif pada gigi penyangga dan residual ridge pada bervariasi posisi tilting, tanpa memberi tanda pada gigi penyangga.
Melakukan tilting model rahang pada meja surveyor dengan lengan vertikal tegak lurus model rahang, akan menentukan arah pasang dan lepas GTSL.
- Seluruh tindakan persiapan rongga mulut harus disesuaikan dengan arah pasang yang telah ditentukan. anterior tilt (‘heels up’) posterior tilt (‘heels down’) lateral tilt of the cast to right or left
- Tilting
Horisontal tilting :
permukaan oklusal gigi penyanggaberada sejajar dengan bidang oklusal.
Posterior tilting
bidang oklusal bagian posterior modelrahang lebih rendah dibandingkanbagian anteriornya. Posisi ini akanmemperbesar undercut di distal danmengurangi undercut di mesial gigipenyangga
(Video) Kiwil Geleng-geleng Ngadepin BolotAnterior tilting
bidang oklusal bagian anterior modelrahang lebih rendah dibandingkanbagian anteriornya. Posisi ini akanmemperbesar undercut di mesial gigipenyangga.
Right Lateral tilting
permukaan oklusal gigi penyangga sisikanan lebih rendah dibandingkan sisi kirirahang. Posisi ini akan memperbesarundercut pada permukaan bukal gigipenyangga di sisi kanan, mengurangiundercut pada permukaan bukal gigipenyangga sisi kiri.
Left Lateral tilting
permukaan oklusal gigi penyangga sisi kirilebih rendah dibandingkan sisi kananrahang. Posisi ini akan memperbesarundercut pada permukaan bukal gigipenyangga di sisi kiri, mengurangiundercut pada permukaan bukal gigipenyangga sisi kanan.
Mengganti analyzing rod dengan carbon marker.
Meletakkan carbon marker menyentuh permukaan aksial gigi penyangga model rahang di posisi tilting yang paling menguntungkan.
Menggerakkan lengan vertikal surveyor mengelilingi gigi penyangga agar carbon marker menandai garis survey pada gigi penyangga. dilakukan pencatatan posisi garis survey, jumlah dan posisi undercut.
Mengganti carbon marker dengan undercut gauges.
Meletakkan undercut gauges hingga ujung gauges setinggi margin gingiva gigi penyangga di posisi tilting yang paling menguntungkan.
Mengukur besar undercut dengan bervariasi ukuran undercut gauges.dilakukan pencatatan ukuran undercut gauges yang digunakan.
Analysis
Desain GTSL dibuat setelah dilakukan survey pada model studi dengan arah pasang tegak lurus bidang oklusal (agar arah pasangsama dengan arah lepas).
Akan tetapi bila tilting model diindikasikan agar arah pasang berbeda dengan arah lepas, maka sebelum menentukan apakah arah pasang sebaiknya dimiringkan atau tidak pada saat survey final, carbon marker surveyor diganti dengan analyzing rod untuk membantu penentuan tanpa menandai gigi.
Analisa model dilakukan pada posisi zero/horisontal tilting dan memperhatikan beberapa faktor berikut untuk membantu menentukan posisi tilting saat survey final, yaitu
Appearance
Ketika model rahang atas yang memiliki area edentulous disurvey pada posisi horisontal tilting seringkali ditemukan adanya undercut pada mesial gigi penyangga.
Jika GTSL dibuat dengan arah pasang vertikal, maka akan terdapat celah antara saddle gigi tiruan dengan gigi penyangga di daerah 1/3 servikal.
Celah tersebut dapat dihilangkandengan cara melakukan tiltingposterior (heels down) pada model rahang sehingga analyzingrod sejajar dengan permukaan mesiolabial gigi penyangga.
Dengan arah pasang posterior,saddle dapat dibuat berkontakdengan gigi penyangga tepat diatas permukaan mesiolabialsehingga estetik menjadi lebihbaik.
Interference
Ketika memeriksa model pada posisihorisontal tilting, terkadang tampak adanya undercut pada gigi atau ridge yang dapat menyulitkan penempatan gigi tiruan dalam rongga mulut.
Melakukan tilting pada model, akandidapatkan arah pasang yang menghindari penyulit tersebut.
- Misalnya jika ada undercut tulang di permukaan labial, maka penempatan sayap gigi tiruan pada horisontal tilting dimungkinkan bila sayap gigi tiruan menjauh dari mukosa ataupendek di area undercut yang berakibat pada retensi dan estetik yang buruk.
Jika dilakukan posterior tilt padamodel agar batang dan arah pasang,sejajar dengan permukaan labialridge maka memungkinkan untukmenempatkan sayap yang pasdengan kondisi ridge.
Pada gigi premolar yang tilting kelingual, sulit untuk menempatkankonektor sublingual atau lingual baryang mendekati mukosa lingual.Pada gbr. terjadi pada gigi 44
Posisi anterior tilting model akanmendapatkan arah pasang yangmudah. Jika hambatan pada gigi dantidak dapat diatasi denganpemilihan arah pasang yang sesuaimaka dipertimbangkan untukmenghilangkan hambatan tersebutantara lain dengan membuatrestorasi mahkota yang mengurangikontur lingual gigi penyangga.
Retensi
Untuk mendapatkan retensi, harus didapatkan undercut pada horisontaltilting
- Tidak terdapat undercut pada gigi ketika bidang oklusal horisontal.
- Undercut didapat dengan melakukan tilting model ke arah lateral.
- Lengan klamer yang diletakkan pada undercut yang salah, tidakakan resisten terhadap pergerakan sepanjang arah lepas.OP = Occlusal Plane
Prinsip tilting model untuk menambahretensi dengan merubah arah pasangyaitu
Komponen rigid gigi tiruan dapatmenempati area permukaan gigiatau ridge dimana undercut relatifterhadap arah lepas.
Contoh pada gbr, retensi didapatdengan memanfaatkan kontakpada distal undercut (*) gigikaninus terlihat lebih baikestetiknya dibandingkanmeletakkan lengan klamer di gigiyang sama.
Pemilihan posisi tilting saat survey final model studi umumnya merupakan hasil kompromi karena adanya konflik dari komponen-komponen GTSL.
Sebagai contoh, jika tampilan estetik saddle anterior RA lebih penting dibandingkan penempatan klamer padamolar maka digunakan posterior (heels down) tilt saat survey final untuk memilih tampilan estetik dibandingkanretensi klamer dan untuk mendapatkan undercut retentif pada molar dilakukan rekonturing.
Final Survey
Jika ditentukan bahwa model harusberada di posisi tilting tertentu, maka analysing rod diganti dengan marker yang berbeda warna dengan survey sebelumnya lalu survey final dilakukan.
Seringkali ditemukan pada gigi yangakan dipasang klamer, memilikigaris survey yang tumpang tindih.Sehingga agar tercapai retensioptimal maka penting untukmemilih posisi klamer yang palingtepat.
Mengapa retensi yang optimal harustercapai ?? agar tercapai:
- Resistensi terhadap arah lepas (pathof displacement). dicapai dengan memanfaatkanpermukaan bidang bimbing atau klamer.
- Resistensi terhadap arah lepas (pathof withdrawal). dicapai oleh klamer.
Contoh
Garis survey warna merah
dihasilkan dengan melakukan tilting pada model dan sejajar terhadap arah lepas dan arah pasang.
Garis survey warna hijau
dihasilkan dengan memposisikan modelhorisontal dan sejajar terhadap arahlepas.
Ketika bidang bimbing digunakan untukmenahan daya yang melepas gigi tiruandari arah oklusal, komponen retentifklamer hanya perlu menahan pergerakansepanjang arah lepas. Sehingga dapatdiposisikan pada garis survey warnamerah.
Tidak dipermasalahkan bila klamer masuk terlalu dalam ke undercut yang sejajar dengan arah displacement. Karenapergerakan gigi tiruan ke arah oklusal dicegah oleh kontak dengan permukaan bidang bimbing gigi penyangga, sehingga tidak terjadideformasi permanen pada klamer
Ketika gigi tiruan tidak berkontak denganbidang bimbing pada gigi penyangga, klamer harus menahan pergerakan gigi tiruan sepanjang arah lepas dan arah displacement.
Sehingga klamer harus diposisikan padakedalaman undercut yang sejajar dengankedua garis survey.
Klamer akan memberikan retensi yang dibutuhkan tanpa mengalami deformasi permanen akibat insersi dan pelepasan gigi tiruan, atau akibat terlepasnya gigi tiruan saat berfungsi.
- Cara untuk mencapai hal ini terlihat pada gbr. berikut:
meletakkan gingivally approaching clasp tepat di titik pertemuan garis survey, untuk menahan pergerakan yang terjadi tanpa adanya deformasi permanen klamer.
Jika garis survey menyatu di sisi distal atau mesial,
maka ujung occlusally approaching clasp masuk ke undercut yang dapat menahanpergerakan dari arah pasang dan lepas.
- Cara untuk mencapai hal ini terlihat pada gbr. berikut:
Jika model rahang telah selesai disurvey maka derajat tilting model rahang harus dicatat agar posisi model rahang saat survey dapat direproduksi di lab.
Tripod method atau Tripoding
Lengan vertikal surveyor difiksasi pada ketinggian dimana ujung marker atau undercut gauge berkontak denganpermukaan palatal ridge di regio molar dan insisif.
Melakukan penandaan di tiga titik ( 2 di posterior dan 1 di anterior) dengan carbon marker atau undercut gauge. Titik tersebut lalu ditebalkan dengan pensil agar terlihat jelas.
Tripod method atau Tripoding
Meletakkan analysing rod padadinding basis model rahang danmenggambar garis yang sejajardengan rod.
Dilakukan pengulangan pada sisilainnya dan pada bagian belakangmodel rahang agar didapat tiga buahgaris yang sejajar dengan arahpasang.
Kesimpulan
Surveying dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait
- Arah pasang gigi tiruan yang optimal. Pemilihan arah pasang tergantung pada guiding planes, undercut retentif, interference
- Desain, material dan posisi klamer Tergantung pada pengukuran kedalaman undercut pada gigi penyanggadan identifikasi permukaan gigi yang berfungsi sebagai resiprokal (baik dariguiding planes atau resiprokal dari sisi rahang yang berlawanan)
- Tahapan survey:
- a. pengamatan secara visual
- survey awal menggunakan analysing rod, carbon marker, undercut gauges
- analisa hasil survey awal
- survey akhir dan tripoding